Pages

Sabtu, 09 Februari 2013

MESIN TEMPUR

Tertawa Oleh MESIN TEMPUR.
Tertawa dan mengikuti distrorsi grind core sambil angguk-angguk kepala , itulah yang saya lakukan ketika mendengar lagu “mari Membaca” garapan dari band asal Ujung Berung Bandung yang bernama MESIN TEMPUR. Ya.. mungkin bagi kalian pecinta musik bawah tanah nama bend tersebut sudah tidak asing lagi bagi kalian, namun bagi saya ini cukup menarik untuk dikulik atau sekedar di jadikan bahan pembicaraan ketika sedang santai.



Awalnya sih saya cukup terkejut dan penasaran mendengar orasi sebelum mereka menggebrak panggung, karena mereka terlihat begitu natural dan mendukung semangat program pemerintah dalam mensukseskan wajib belajar 9 tahun yang telah lama disosialisasikan, dan ternyata benar saja, ketika mereka mulai beraksi distorsi grind core yang di padu padankan dengan lirik super kocak bisa membuat saya tertawa terbahak-bahak. Sungguh fenomenal memang namun sayang tak terungkap.




Usut punya usut, ternyata sulit mengungkap tentang identitas dari band ini, banyak versi yang beredar. Selain itu para personil yang menggunakan topeng juga menjadi kendala untuk mengungka siapa sebenarnya mereka, hanaya sedikit yang saya peroleh mengenai informasi band ini dari info yang minim ini saya akan mencoba membagikanya pada kawan semua. Dari gossipnya entah ini sekedar issue atau fakta bahwa vokalis band ini adalah Buchex pentolan band The Cruels.



Beralih ke genre, band yang masih dalam tanda Tanya besar bagi saya ini mengklaim dirinya beraliran Grind Core/Trash, satu hal yang membuat saya kembali tertegun yaitu band ini membuat album dalam versi live, mengapa saya terkejut? Sebab setahu saya yang minim pengetahuan dalam dunia music, hanya baru ada dua band di Indonesia yang menggarap album secara live, yaitu SLANK yang jelas-jelas dedengkot band blues/rock di Indonesia dan MESIN TEMPUR. Selain itu keunikn dari album pertama mesin tempur ini terletak pada durasinya yang cukup singkat, hanya berkisar sekitar 17 menit jika digenapkan, nyeleneh bukan? Hehe. Ada sebuah info lagi yang saya peroleh, dari hasil searching di dunia maya, yaitu hasil interview yang dilakukan majalah GOGS, jika anda penasaran klik link ini untuk membuka 
(http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://gogsblog.multiply.com/journal/item/4). Sungguh atraktif memang band ini, benar-benar mewarnai dunia permusikan di jagad nusantara kita.
Jika kawan-kawan sekalian merasa penasaran dengan lagu-lagu atraktif yang dibawakan oleh band ini, kalian semua bisa searching dan nge-download lagu-lagunya Mesin Tempur di link yang saya sebutkan ini (http://search.4shared.com/q/1/mesin%20tempur%20mp3). Satu lagi info basi yang akan saya bagikan buat kawan-kawan yang masih penasaran sama band ini, berikiut dibawah ini adalah nama-nama tracklist dari dua album mesin tempur yang telah direalease oleh mereka.
Album pertama:
Tracklist:
01. Bomb Bali II - Hip-Hop Apa Itu Hip-Hop - Skater Anjing Edan (LIVE)
02. Intisari (LIVE)
03. Mari membaca (LIVE)
04. Sirine (LIVE)
05. Sopir angkot goblog! (LIVE)

Album Kedua:
Tracklist :
1. Ayot sang maung Bandung
2 
Single:
1. Kangen Anjing
2. Talak Tilu

Kamis, 07 Februari 2013

anjing api,hasrat,dan pembebasan

Demikian mereka memanggilnya seperti  itu. Jangan bayangkan rupanya sebagai sebuah bentuk yang enak dilihat dan proporsional serta punya nilai estetik. Dia hanya anjing biasa dan sama sekali tidak memiliki kelebihan. Badannya kecil kerempeng dan tidak punya corak warna bulu yang menarik. Muka tengkorak yang monyong dengan komposisi kumis jarang-jarang membuat rupanya lebih mirip tikus got dengan ukuran besar. Tingginya juga tidak menjulang seperti seekor great dane atau dogo argentino. Tulang belakangnya lebih bungkuk dibanding anjing normal lainnya. Itulah yang membuat kenapa ekornya yang ceking selalu terseret manakala dia berjalan.


Badannya penuh koreng dan bau busuk nanah yang selalu meleleh manakala badannya kepanasan. Namun kadangkala nanah itu berubah menjadi api yang ruam panasnya membuat bulunya rontok melepuh. Itulah kenapa dia dipanggil ‘anjing api’. Karena badannya sanggup mengeluarkan api dan bau gosong daging yang terpanggang manakala temperature tubuhnya mendadak naik. Penyebabnya bisa macam-macam. Bisa karena lelah ataupun ketika dia sedang marah. Dia tak tahu sebenarnya anjing jenis apa. Ah dia juga nampaknya tak terlalu peduli tetntang asal dan jenisnya.  Tapi yang pasti ibunya adalah seekor betina jalang yang selalu mengumbar birahi. Saking jalangnya bahkan hampir semua anjing jantan dikota ini pernah menyetubuhi ibunya. Berawal dari situlah maka ibunya bunting oleh aneka rupa jenis sperma anjing yang bercampur dirahim bersama sipilis yang ganas menggerogoti tubuhnya yang ceking penyakitan.




Sebetulnya dia lahir bersama 11 saudaranya yang lahir berbarengan. Namun semuanya dimakan oleh ibunya sendiri dan entah kenapa hanya dia saja yang disisakan untuk hidup. Semua saudaranya berakhir dimoncong ibunya yang mengunyah tubuh merah mereka dengan gemas. Tiga bulan kemudian setelah dia bisa membuka mata dan mampu mendengar ibunya baru bercerita bahwa dia memang sengaja memakan saudara-saudaranya. Kata ibu kalaupun mereka semua dibiarkan hidup tak akan berumur panjang. Mereka akan kalah dan mati terbunuh oleh banyak hal. Dari mulai penyakit hingga diserang oleh sesama anjing yang lebih dominan. ‘Aku tak ingin melahirkan generasi yang kalah dan akhirnya harus menangisi kematian mereka’, itulah alasan yang selalu dikatakan oleh ibunya dengan lidah menjulur dan liur menetes. Setelah itu ibunya melenggang pergi bersama pejantan yang kakinya pincang dan bau badannya yang mampu membuat seisi kota muntah. Itulah terakhir kali dia melihat ibunya.



Maka itulah dia sekarang. Setiap malam dia habiskan berkelana dari satu blok ke blok yang lainnya. Menyeret tubuh penuh kudis dan nyala api disekujur tubuhnya. Tak perlu khawatir darimana dia mendapatkan makanan. Kota ini masih terlalu baik untuknya. Setiap tong sampahnya masih berlimpah makanan lezat dan kaya nutrisi. Menu makannya benar-benar ‘junkfood’ karena ditemukan dan mengkonsumsinya didalam tong sampah. Manusia memang aneh. Mereka sekarang mulai mengkonsumsi apapun yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan. Gerai-gerai mereka tumbuh menjamur mengepung setiap perempatan jalan dikota ini hingga 24 jam melayani apa yang mereka sebut ‘konsumen’. Maka beruntunglah dia yang setiap hari bisa menikmati apa yang tidak mampu manusia habiskan kapanpun dia inginkan.


Maka itulah dia sekarang. Anjing api yang setiap malam keluyuran menyusuri trotoar kota. Setiap detak malam dia habiskan dengan menziarahi  satu bar ke bar yang lainnya. Masuk dengan gaya perlente berlagak sok kenal dan menyapa pengunjung yang lain lalu menawarkan topik perbincangan yang menarik. Harapannya selain ditawari batangan rokok tentu saja beberapa sloki miras gratis. Itulah sebenarnya yang mereka butuhkan. Teman berbincang dan pengakuan. Lebih tepatnya sanjungan atas semua kerja keras mereka membanting tulang menghasilkan bergepok uang. Lihatlah jika mereka mabuk. Karena begitu mereka mabuk maka dengan semena-mena bakal menguras isi kartu kredit mereka. Dia hanya menyalak nyaring lalu ekorku bergoyang mengikuti irama musik lalu berdansa sempoyongan bersama mereka.



Tapi hal seperti itu sekarang sudah tak pernah terjadi lagi. Karena sekarang sebelum dia masuk  kedalam bar terlebih dahulu sudah dicegat oleh segerombolan anjing penjaga. Mereka bakal mengendus baunya dengan tatapan buas sekedar memastikan bahwa dia memang dikenali dalam koloni mereka. Akhirnya dia lebih sering diusir karena mereka yakin bahwa dia bukan bagian dari koloni mereka. Tapi sebelumnya seperti biasa dia akan banyak omong dulu sama mereka. Membacot tentang apa saja agar mereka mau menerimanya masuk ke tempat itu. Dan seperti biasa akhirnya dia dikeroyok hingga badannya tercabik  oleh luka gigitan mereka karena dipikir terlalu banyak omong. Dikeroyok hingga babak belur lalu meninggalkannya dipojok jalanan dengan luka gigitan disekujur tubuh lalu tubuhnya dibalut api yang menyembur dari luka-luka.



Dia hanya bisa mentertawakan mereka melihat mereka kembali bekerja. Dengan tingkahnya yang cekatan, sigap dan buas seolah mereka bisa mengatasi dia. Salah besar jika mereka pikir bisa mengalahkannya. Lihat sebenarnya siapa yang kalah dalam hal ini. Dia yang kini terkapar penuh luka gigitan pasca menerima gigitan dan cabikan masal atau mereka yang dengan patuh menjalankan instruksi dan perintah. Menurut pada apa yang telah jadi kebijakan. Sedangkan dia yang hingga kini masih bisa memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang dia sukai. Mungkin besok dia akan kembali lagi kesana dan melakukan hal yang sama dan mereka juga pasti akan melakukan hal sama lagi. Lalu dia akan tertawa lebih keras lagi melihat mereka pergi meninggalkannya yang kembali terluka. Dan terbakar disudut jalanan.

Hey…kenapa anjing harus patuh dan setia? Dengan alasan diperhatikan dan diberi makan maka jadi alasan untuk setia dan jadi penurut pada majikan? Lalu kenapa anjing harus punya majikan? Yang hobi memerintah dan melarang? Bahkan untuk urusan kawin saja harus memperhatikan silsilah dan jenis ras. Tidak ada yang lebih mengerikan kecuali melihat hasrat yang dibunuh perlahan. Lihatlah dia si anjing api. Yang setiap malam menjadi penjaga malam berkeliaran dan berlarian bebas diangkasa gelap. Dengan bebas mengencingi gemintang disetiap sudut langit memberi tanda bahwa setiap jengkal malam adalah wilayahnya. Si anjing api yang setiap malam menggigit-gigit rembulan dan menjadikannya seolah tulang kaki sapi. Dengan bebas dia hinggap dari satu awan keawan yang lain lalu tidur dimana saja yang dia sukai. Si anjing api yang selalu menyalak keras pada pagi yang selalu datang tergesa untuk kembali merenggut malam.